Suatu saat, jantung siapapun akan berdegup ketika bertemu dengan si buah hati. Itulah pertanda tubuh kita sedang memproduksi lebih banyak adrenalin. Hal tersebut akan kita dapati pula kala sedang berolah raga, bersemangat, gembira atau sebaliknya, merasa takut dan cemas. Di situlah denyut jantung kita akan berdenyut lebih cepat. Hati-hatilah. Karena ada detak-detak jantung yang kita remehkan. Ialah, gangguan irama dag-dig-dug yang lebih ekspres dari biasanya, karena ini bisa berarti kematian.

Berdasarkan informasi epidemiologis, penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab nomor satu dari lima kasus kematian di dunia saat ini. Penyakit jantung bisa menyerang seseorang akibat jantung terbakar oleh asap rokok, kolesterol tinggi, kurang olah raga, tekanan darah tinggi atau stress. Kendati ada pula penyakit jantung turunan, sehingga anak-anakpun sudah mengalami sakit jantung.   

Serangan jantung juga bisa terjadi secara tiba-tiba, tanpa memperlihatkan gejala apapun. Hal ini lebih berbahaya, karena kita bisa kecolongan nyawa. Maka periksakan tekanan darah dan kolesterol secara berkala. Secara sederhana untuk mengetahui kewajaran detak jantung, kita bisa mendeteksi nadi sendiri yang detaknya seirama dengan detik jam. Bila lebih lemah dari detik, artinya jantung kita melemah. Begitu sebaliknya.    

Konon, mantan Ibu Negara Ny.Tien Soeharto meninggal dunia, juga karena jantungnya tiba-tiba ngadat. Padahal ia juga mengelola Yayasan Jantung Harapan Kita. Jadi, memang jantung ini harus selalu dideteksi. Serangan sakit pada jantung yang sering terjadi, disinyalir karena adanya cedera pada otot jantung karena pasokan darah menghilang dan pembuluh nadi yang memasok darah serta oksigen ke jantung tersumbat. Sumbatan itu terjadi karena pembuluh nadi yang menyempit, akibat timbunan kolesterol dan berbagai lemak lain. Maka kebiasaan makanan berlemak, adalah merupakan salah satu penyebab hipertensi dan PJK. Terutama karena makan terlalu berlebihan. Banyak orang makan makanan berlemak dan berkalori sebagai sebuah kesenangan bukan untuk kesehatan. Jadi, untuk mengurangi resioko penyakit jantung, orang tersebut harus mengubah kebiasaan pola makan. 

Karena, begitu penyakit jantung menyerang, tak pelak lagi menit-menit pertama itulah yang sangat menentukan. Semakin lambat korban ditangani secara medis, semakin banyak pula jaringan yang kekurangan oksigen, sehingga menyebabkan kerusakan atau kematian. Untuk mewaspadai ini, kenalilah gejala-gejalanya. Tanda awal sebuah serangan jantung adalah nyeri di dada. Hal ini bisa berlangsung selama 15 menit. Ia akan muncul berulang-ulang saat kita sedang bekerja keras, tetapi hilang setelah istirahat. Biasanya, baik denyut jantung yang keras atau lemah harus dipasangi alat pacu jantung supaya kembali normal.